AKU MENCINTAIMU NAMUN AKU BERSALAH (1)

Pengantar
Empat bulan telah berlalu sejak dunia dilanda duka akibat pandemi Virus Korona (COVID-19). Pikiran dan imajinasi kita dipenuhi oleh cerita-cerita tragis, menakutkan, dan penuh ketidakpastian. 

Namun, kali ini mari kita sejenak beralih dari kesedihan dan berbicara tentang cinta. Ada sebuah kisah menarik tentang cinta manusia, yang barangkali memiliki kemiripan dengan pengalaman cinta kita.

Ulasan ini merupakan ringkasan dari novel I Love You but I Am Guilty (Aku Mencintaimu Namun Aku Bersalah), yang diluncurkan pada tahun 2017 oleh Kitty Liang, seorang penulis asal Tiongkok. 

Ditulis dalam bahasa Mandarin, novel ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Edison Wang. Terdiri dari tiga puluh empat bab, novel ini disertai dengan epilog yang memberikan penutup pada kisahnya.

Judul novel ini segera menimbulkan pertanyaan dan rasa ingin tahu. Mengapa mencintai seseorang harus disertai dengan perasaan bersalah? Bukankah cinta seharusnya menjadi keputusan yang membebaskan, tanpa ada bayangan kesalahan? Jika rasa bersalah menyelimuti sebuah hubungan cinta, apakah itu tidak merusak ketulusan dan kejujuran dalam relasi tersebut?

Ataukah, ketika rasa bersalah menjadi dasar cinta, mungkinkah hubungan itu justru dapat bertahan dan berkembang menjadi cinta yang abadi?

Dalam novel ini, siapakah yang merasa bersalah? Apakah Michael, pria tampan yang berperan sebagai suami? Atau Lois, perempuan cantik yang menjadi istrinya, dalam kisah cinta yang penuh liku ini?

Ini bukanlah kisah tentang kegagalan manusia dalam bercinta, atau sebuah narasi tentang kebiadaban dalam cinta. Sebaliknya, ini adalah kisah tentang kemenangan—sebuah kemenangan dalam perjuangan hidup dan mati, suka dan duka, dalam pertempuran besar yang disebut CINTA. Kisah cinta antara Lois dan Michael bisa dibilang sebagai narasi cinta yang aneh dan unik.

Keanehan kisah ini terletak pada kenyataan bahwa selama tujuh tahun menjalani pernikahan, cinta yang sebenarnya antara Lois dan Michael tampaknya tidak pernah hadir. Sejak kecil, keduanya terobsesi untuk menemukan pasangan yang sempurna bagi diri mereka. 

Perjumpaan mereka di salah satu sudut kota tua akhirnya membawa mereka ke pelaminan, menjadikan mereka suami-istri yang sah. 

Namun sayangnya, petualangan cinta mereka tidak berjalan sebagaimana yang mereka bayangkan.

(Bersambung...)

Comments

ARTIKEL TERPOPULER

AKU MENCINTAIMU NAMUN AKU BERSALAH (6)

"Video Kontroversial: Pelecehan atau Simbol Toleransi?"

Arnold Janssen’s Intercultural Narration