Posts

Showing posts from May, 2020

Narasi Pentakosta dalam Perspektif Teologi Komunikasi

Image
https://www.facebook.com/parokijambi/photos/a Perayaan Pentakosta dirayakan oleh orang Yahudi dan Kristen. Bagi orang Yahudi, Pentakosta, adalah satu dari tiga perayaan keagamaan wajib selain Hari Raya Paskah dan Hari Raya Pondok Daun. Menurut hukum Yahudi, ketika merayakan tiga festival besar tersebut, setiap pria dewasa yang tinggal dalam jarak dua puluh mil dari Yerusalem diwajibkan untuk pergi ke Yerusalem berpartisipasi dalam festival tersebut. 

"Video Kontroversial: Pelecehan atau Simbol Toleransi?"

Image
Biarawati sedang Mendendangkan Simponi Lebaran di Gereja ( https://www.instagram.com/ganja r) Seorang sahabat seiman mengungkapkan kekesalannya kepada saya terkait video viral yang ramai diperbincangkan belakangan ini. Video tersebut menampilkan tiga biarawati Katolik yang menyanyikan lagu Lebaran di dalam gereja, tepat di depan Altar dan Tabernakel. Dengan nada sinis, ia mempertanyakan tindakan para suster itu, bahkan menyimpulkan bahwa Gereja Katolik sedang diguncang oleh "tsunami pelecehan," bukan dari orang luar, tetapi justru oleh mereka yang berada di dalam gereja. Sahabat saya bertanya: Mengapa para suster itu menyanyikan lagu dari ritus agama lain di dalam gereja yang sakral? Bukankah tindakan semacam itu melecehkan kesucian gereja? Mengapa mereka tidak bernyanyi di luar gereja? Deretan pertanyaan ini mencerminkan kekesalannya, menganggap video berdurasi dua menit sembilan detik tersebut sebagai bentuk ketidakpantasan yang meresahkan imannya. Pelecehan atau Kurangnya

Misa Virtual: Menambah Spiritualitias Pribadi Namun Miskin Solidaritas Sosial (Oleh Rm. Kasmir Nema, SVD dan Rm. RD Benny Denar) (2)

Image
Pengaruh Misa Daring Terhadap Penguatan Solidaritas Kristiani https://www.pinterest.ph/pin D engan perjamuan bersama dalam perayaan Ekaristi, aspek solidaritas dan kesatuan dipupuk. Melalui perjamuan tersebut umat semakin bersatu dengan Kristus, pemberi hidup, dan juga bersatu dengan sesama umat beriman yang hadir dalam perjamuan Ekaristi. Di sinilah aspek kesatuan dan solidaritas dari perayaan Ekaristi tercipta. Perayaan Ekaristi merupakan kenangan akan karya keselamatan Allah yang memuncak pada misteri Paskah (Martasudjita, 2003: 295). Akulah roti hidup yang telah turun dari Surga. Jika seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan kuberikan untuk hidup dunia...sessungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahNya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. (Yoh 6:51,53) Berpijak pada karya historis dan redemptif ini, dalam perayaan Ekaristi, umat mengadakan korban persembahan, melalui kolek