AKU MENCINTAIMU NAMUN AKU BERSALAH (5)

Kemenangan Cinta

Masa lalu Michael dan Lois seolah menghilang, dan fajar kehidupan baru mulai menyinari mereka. Mentari pagi terbit di ufuk timur, membawa secercah harapan baru bagi Michael.

Meski masih diliputi duka atas kehilangan sosok Lois, Michael berusaha melawan perasaan tidak nyaman itu. Ia kembali pada rutinitas mengurus bisnisnya, menolak tenggelam dalam kesedihan yang berkepanjangan.

Namun, kehidupan Michael berubah ketika ia diundang ke pesta ulang tahun Estela, sahabat karib Lois. Wind, saudara Lois, menjanjikan kejutan untuk Estela. Wind, yang tahu segalanya tentang kehidupan Lois, termasuk upaya bunuh diri saudarinya, merencanakan sesuatu yang akan mengguncang.

Saat Michael memasuki apartemen Estela, ia terkejut melihat sosok yang sangat mirip Lois. Ia tahu Lois sudah tiada, tetapi bagaimana mungkin ia berdiri di sana?

"Siapa yang dikubur di makam itu?" pikir Michael dalam hati, semakin kebingungan.

Wind kemudian memperkenalkan Lois kepada para tamu, "Ini Lois, mantan istri Michael. Ia masih hidup." Berita mengejutkan itu menepis rumor kematian Lois yang sudah beredar luas.

Wind lalu menceritakan kisah sebenarnya. Saat Lois mencoba bunuh diri, Wind menemukannya terkapar di kamar mandi, berdarah dan tak sadarkan diri, tapi masih hidup. Wind membawa Lois ke rumah sakit dan berhasil menyelamatkannya. Rasa sakit hati Lois terhadap Michael yang tak pernah benar-benar mencintainya mendorong Wind untuk menyebarkan berita kematian palsu, sekaligus membuat makam palsu untuk mengelabui Michael.

Setelah mendengar kisah tersebut, Michael tampak tenang di luar, namun hatinya masih dipenuhi pertanyaan. Di tengah kebingungan itu, ia memilih untuk fokus pada Lois yang ada di hadapannya. Perasaan cinta yang terkubur selama delapan tahun kembali muncul, dan ia mulai merayu Lois, meminta maaf atas kesalahannya di masa lalu.

Namun, Lois yang kini lebih tegar tak terpengaruh oleh kata-kata manis Michael. Baginya, luka dan penderitaan yang dulu dirasakan masih terlalu dalam untuk dilupakan. Wind pun menolak keras upaya Michael untuk mendekati kembali Lois, melindungi adiknya dari pria yang pernah menyakitinya.

Pertengkaran pun tak terelakkan. Dalam amarah yang memuncak, Wind melukai Michael, membuatnya kritis. Saat Michael dirawat di rumah sakit, para dokter memperingatkan bahwa kondisinya sangat parah, bahkan mungkin tak akan selamat.

Mendengar hal ini, Lois yang awalnya tenang mulai gemetar. Dalam suasana yang mencekam, ia memutuskan untuk memaafkan Michael sebelum ajal menjemputnya. Tindakan maaf itu menjadi obat yang tak terduga—dalam hitungan menit, kondisi Michael membaik dan ia sembuh total. Para dokter pun terkejut menyaksikan keajaiban tersebut.

Michael bangkit dari ranjang dengan pelukan mesra dari Lois, yang tersenyum lembut dan mengecup bibirnya. Di hadapan para dokter dan perawat, cinta yang dulu hilang kini kembali mekar.

Mereka berdua kini saling menerima, menyadari kesalahan di masa lalu, dan mencintai satu sama lain hingga maut memisahkan mereka. Michael kemudian membawa Lois ke tepi pantai untuk merayakan kemenangan cinta mereka. 

Di sana, mereka berjalan bersama, menatap matahari terbenam, seolah mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu yang kelam.

Sambil menatap paras cantik Lois dan membelai rambutnya, Michael berbisik dengan lembut, "Beginilah cara cinta menang."

(Bersambung...)

Comments

ARTIKEL TERPOPULER

AKU MENCINTAIMU NAMUN AKU BERSALAH (6)

"Video Kontroversial: Pelecehan atau Simbol Toleransi?"

Arnold Janssen’s Intercultural Narration