THE EYES OF DARKNESS: SEBUAH REVIEW (4)

Kematian Yang Dimanipulasi

Perdebatan hangat soal teka-teki kematian Danny adalah salah satu poin penting di dalam novel ini. Kebenaran dari kematian Danny ‘dipersoalkan’ sejak awal novel sampai pada klimaks penyingkapan misteri kematian tersebut. Rentetan pergumulan isu, mulai dari upaya pencarian fakta, sampai pada ancaman keselamatan para pencari fakta, Tina dan Elliot, disajikan secara atraktif oleh penulis.
Misteri kematian yang baru bisa ‘terungkap’ pada bagian akhir novel, hemat saya, membuat pembaca penasaran dengan ending dari kisah tersebut.

Penulis, pada beberapa bab awal, sama sekali tidak memberikan sedikitpun clue indikasi adanya tindakan manipulatif atas kematian Danny. Hal ini didukung oleh uraian komprehensif yang menggambarkan bagaimana kematian itu terjadi dalam sebuah ‘kecelakaan’ bus di sebuah jurang di tengah hutan belantara. Lagipula, acuan teori dan konstruksi dugaan yang sering dikemukakan Tina Evans, pada bagian awal novel, merupakan produksi nightmares yang kebenarannya masih harus diuji.


Dean Koontz mengajak pembacanya untuk ‘melawan’ segala bentuk tindakan yang memanipulasi kebenaran. Di sisi lain, novel ini menegaskan bahwa kebenaran tidak bisa dikalahkan oleh mafia penipuan. Tidak ada yang bisa mengalahkan kebenaran!
Pertanyaan mendasar yang seringkali muncul tentang misteri kematian Danny adalah “Benarkah Danny sudah mati”? Tetapi yang mengherankan, “mengapa Tina, mamanya, tidak bisa melihat Jenazah Danny yang terbaring kaku di dalam peti jenazah sebelum dikuburkan?| “Mengapa petugas pemakaman melarangnya untuk membuka peti jenazah?”

Perjalanan panjang ‘penyembunyian’ kematian Danny pun terungkap. Keterungkapan itu terjadi tatkala Tina Evans bersama pengacaranya menemukan tempat penyanderaan di sebuah pegunungan, tidak jauh dari lokasi kecelakaan bus yang diberitakan sebelumnya.

Misteri itu terungkap berkat kemampuan telekinesis Danny dan dikisahkan oleh seorang peneliti, Dombey, yang sudah lama berikhtiar untuk membongkar kedok ‘kematian’ tersebut kepada publik.

Dombey dalam novel itu menjelaskan bahwa ‘kecelakaan’ bus itu adalah peristiwa rekaan, menutupi kejadian sebenarnya. Yang terjadi adalah anak-anak tak bersalah itu terserang virus yang dikenal dengan WUHAN-400 melalui ilmuwan China, Li Chen. Li Chen secara tidak sengaja terjangkit oleh virus mematikan itu pada saat ia bekerja sendirian di Laboratorium Senjata Kimia dan Biologi milik pemerintah (halaman 183). Danny adalah satu-satunya orang yang selamat dari ‘kecelakaan’ virus itu.

Kematian Danny di bagian awal novel ini adalah sebuah kisah manipulatif. Penulis dengan apik membungkus kedok penipuan itu sampai pada akhir cerita. Peristiwa manipulatif seperti ini masih rentan terjadi di dunia dewasa ini.

Dean Koontz mengajak pembacanya untuk ‘melawan’ segala bentuk tindakan yang memanipulasi kebenaran. Di sisi lain, novel ini menegaskan bahwa kebenaran tidak bisa dikalahkan oleh mafia penipuan. Tidak ada yang bisa mengalahkan kebenaran!

Bersambung....

Comments

ARTIKEL TERPOPULER

AKU MENCINTAIMU NAMUN AKU BERSALAH (6)

"Video Kontroversial: Pelecehan atau Simbol Toleransi?"

Arnold Janssen’s Intercultural Narration