AKU MENCINTAIMU NAMUN AKU BERSALAH (4)

Bulan Madu Michael dengan Abu Lois

Setelah kembali dari liburannya, Michael disambut oleh surat perpisahan dari Lois. Awalnya, ia acuh tak acuh saat membuka surat itu, mengira ini hanya upaya lain dari Lois untuk membangkitkan rasa kasihan dan mengembalikan perhatiannya. 

Namun, meski tanpa perasaan, ia tetap membacanya—kata demi kata. Hatinya yang telah membeku terhadap Lois tak merasakan apa-apa. Euforia kebebasannya masih mengisi hari-harinya.

Namun seiring berjalannya waktu, dari hari ke minggu, dari minggu ke bulan, sesuatu yang aneh terjadi. Lois tetap tak muncul, dan tak ada kabar tentang keberadaannya. Meski awalnya lega, kegelisahan mulai tumbuh dalam diri Michael. "Di mana Lois?" Pertanyaan itu mulai menghantui pikirannya yang dulu bebas.

Perasaan Michael terhadap Lois tiba-tiba berubah. Ketika ia menemukan cincin pernikahan Lois—simbol kematiannya—dunianya mulai runtuh. Cincin yang dulu ia pasangkan di jari manis Lois saat janji pernikahan mereka, kini menjadi pengingat suram atas apa yang telah hilang. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, cintanya kepada Lois kembali bersemi—anehnya, justru lebih kuat sekarang setelah Lois tiada, cinta yang tak pernah sepenuhnya ia sadari saat Lois masih hidup.

Kegelisahan Michael semakin dalam ketika teman-teman dan kenalan mulai mempertanyakan hilangnya Lois. Tertekan dan bingung, Michael meminta penjelasan dari sahabat sekaligus sekretarisnya, Gabe. Gabe, yang telah mendengar rumor tragis tentang bunuh diri Lois, ragu untuk memberi tahu Michael kebenaran yang menyakitkan. Namun setelah didesak, akhirnya Gabe mengungkapkan rumor mengerikan itu.

Michael menertawakannya. Ia tak percaya. Lois, bunuh diri? Mustahil. Namun, keraguan yang ditanamkan oleh kata-kata Gabe semakin tumbuh, terutama setelah Michael mendengar orang-orang asing di pantai yang secara detail membahas kematian tragis Lois di apartemennya.

Digerakkan oleh ketidakpercayaan, Michael memutuskan untuk menyelidiki apartemen tempat Lois diduga bunuh diri. Apa yang ia temukan mengejutkannya. Noda darah terlihat di beberapa titik di lantai, dan di tengah-tengah itu, tergeletak cincin pernikahan yang dulu ia berikan kepada Lois. Kini tak terbantahkan—Lois benar-benar telah tiada.

Penemuan ini mengubah Michael. Duka dan penyesalan melahapnya. Untuk pertama kali sejak pernikahan mereka, ia merasakan cinta sejati untuk Lois—cinta yang tak pernah ia rasakan saat Lois masih hidup. Perasaan ini mendorongnya untuk melakukan tindakan yang tak terpikirkan: ia memerintahkan pengawal-pengawalnya untuk menggali kembali kubur Lois.

Di pusara Lois, Michael runtuh dalam tangisan, memohon pengampunan dan cinta. Sikapnya yang dulu percaya diri dan riang berubah menjadi kesedihan mendalam. Kebebasan yang dulu ia rayakan kini terasa hampa, digantikan oleh rasa sedih yang tak terhingga. Air matanya jatuh seperti hujan deras di musim dingin, hatinya hancur oleh penyesalan.

Michael sadar terlalu terlambat bahwa ia telah gagal mencintai Lois saat ia masih hidup. Rasa sakit karena kehilangan kesempatan itu menggerogoti dirinya, mengingatkannya pada cinta yang tak pernah ia berikan pada seseorang yang layak menerimanya. Ia bersumpah di makam Lois untuk mencintainya sekarang, tapi itu hanyalah janji kosong—Lois tak lagi bisa mendengarnya.

Dalam tindakan pengabdian yang aneh dan hampir mengganggu, Michael mengambil abu Lois dari kubur, menempatkannya dalam kotak kecil yang ia bawa ke mana pun ia pergi. Terobsesi dengan cinta yang tak pernah ia wujudkan, ia bahkan meminta cuti dari pekerjaan untuk membawa abu Lois dalam "bulan madu."

Setelah kembali dari perjalanannya yang aneh, Michael menguburkan kembali Lois, menolak menyebutnya sebagai "mantan istri." Dalam pikirannya, perceraian yang Lois ajukan tak pernah sah karena ia tak pernah menyetujuinya. Bagi Michael, Lois tetaplah istrinya, dan cintanya yang tak terhingga kini hanya untuk seseorang yang sudah tiada.

Terperangkap dalam duka, Michael mulai bertanya-tanya: "Ke mana aku harus mencari Lois sekarang?" Pikirannya terjun ke dalam kegelapan, dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tak akan pernah dijawab Lois.

Tak lama kemudian, Michael jatuh sakit, depresi mulai menguasainya...

Bagaimana nasib Michael setelah menguburkan Lois untuk terakhir kalinya? Temukan jawabannya di edisi berikutnya.

(Bersambung...)

Comments

ARTIKEL TERPOPULER

AKU MENCINTAIMU NAMUN AKU BERSALAH (6)

"Video Kontroversial: Pelecehan atau Simbol Toleransi?"

Arnold Janssen’s Intercultural Narration